Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Ep-3_Teman?

  Selama pelajaran berlangsung, Riri tidak dapat berkonsentrasi. Riri sesekali mengangguk, pura-pura paham dengan penyampaian materi dari gurunya. Untungnya, Riri duduk di meja ke 3 paling kanan. Jessie, teman sebangkunya tidak memperdulikan Riri. Sudah dikatakan, Riri itu tidak punya teman dekat. Jangankan untuk teman dekat, untuk sekedar melakukan percakapan dengan teman -teman sekelasnya saja jarang. Berbeda dengan Chiko, Riri selalu bercerita apapun yang terjadi di sekolah. Meskipun sebelum Chiko berubah menjadi manusia, ia hanya menanggapi cerita Riri dengan diam, Riri bersyukur akan itu. Chiko tidak akan menceritakan kesedihannya pada siapapun. Riri jadi gelisah. Mungkin dulu saat Chiko benar-benar jadi seorang boneka, Chiko tidak akan menceritakan tentang Riri kepada siapa pun. Namun sekarang? Apakah Chiko akan pergi dari rumah nya dan menceritakan kepada siapapun tentang hidup Riri? Apakah Riri nanti nya benar-benar tidak mempunyai teman? Riri jadi teringat. A

Ep-2_Teman?

  “Chiko, andai lo bisa ngomong. Gue pasti bakal seneng.” gumam Riri. Ia masih saja terisak pelan. Tak lama kemudian, gadis itu tertidur. Bahkan sepatunya saja masih terlihat jelas menempel dikaki nya. Tapi diam-diam, ternyata elusan itu benar adanya. Bukan halusinasi Riri saja. ***** Panggilan Bi Tati pagi-pagi buta membuat Riri pelan-pelan keluar dari dunia mimpinya. Riri yang perlahan matanya terbangun, justru malah kembali tidur. Ia semakin mengeratkan pelukannya pada perut Chiko. “Bangun Rihanna.” Riri terkejut mendengar suara seorang laki-laki yang menyuruhnya untuk bangun. Saat ia membuka matanya, tapi tidak ada siapa-siapa dikamarnya. Hanya ada Chiko yang selalu ia peluk erat. Mungkin itu hanya mimpi, batinnya. Ia melanjutkan tidurnya, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 06:00. “Rihanna. Bi Tati sudah memanggilmu sejak tadi.” Lagi-lagi suara seorang laki-laki membuatnya terbangun. Riri dengan spontan langsung duduk. Ia mencari-cari suara siapa yang barusan ber

Ep-1_Teman?

  Hujan deras dengan suara petir mendera kota dimana Rihanna tinggal. Sejak satu jam lalu, gadis yang biasa dipanggil Riri itu menonton sebuah Drama Korea dilayar laptopnya. Waktu menunjukan pukul 7 malam, tapi gadis itu masih belum menutup tirai jendelanya. Mengalihkan fokusnya dari tayangan, Riri menghembuskan nafasnya dengan sangat berat. Dia mematikan laptopnya, Riri menunduk sangat lama. Kemudian dia menyimpan laptop diatas meja belajarnya. Riri berjalan ke arah jendela kamarnya. Menatap beberapa orang yang lewat dengan terburu-buru. Just information, Riri tidak pernah menutup tirai jendelanya, kecuali sedang memakai baju. Matanya beralih pada perutnya yang keroncongan. Riri menyentuh perutnya. Sesaat ia ingat, sejak siang tadi, Riri belum makan lagi. Tapi ia terlalu malas untuk turun kebawah hanya sekedar makan. Suara ketukan pintu membuat Riri beralih dari jendela kamarnya. Ia bergegas membuka pintu. “Kenapa?” ketus Riri. “Loh loh loh, ya ora usah tanya kenapa toh