Ep-6_Teman?

 

Malam nya, Riri termenung.

Hari Rabu alias besok, tertera di kalender peringatan Hari Kartini. Awalnya, Riri meminta Papa nya pulang. Karena kebetulan Papa nya itu sedang mengunjungi beberapa pengrajin furniture di luar kota. Namun, Papa nya menolak karena beliau sudah janji dengan pengrajin furniture nya.

Ia jadi ingat Karan alias Chiko berwujud manusia, sejak dari kemarin ia belum menemukan jawaban mengapa Karan jadi boneka 2th lalu, mengapa tidak 10th lalu tepat saat ia membawa Chiko?

Memikirkan tentang Karan, kini ia harus mempunyai baju sendiri. Tidak mungkin kan Karan memakai baju perempuan?

Riri melihat isi dompetnya. Isi nya cukup banyak, mungkin cukup saja untuk membeli 3 pasang baju Karan. Tapi apakah ia juga harus membelikan Karan pakaian dalam? Ia jadi geli sendiri.

Tapi, bagaimana caranya agar ia bisa mengalilhkan perhatian Bi Tati dan Mang Agus?

Mang Agus, satpam dan sopir pribadinya itu selalu stand by di pos depan rumahnya. Boleh saja ia mengalihkan perhatian Bi Tati, tapi bagaimana dengan Mang Agus?

Ia harus memikirkan beberapa cara untuk mengalihkan perhatian pasangan suami istri itu. Yang terpenting sekarang, Karan mau di ajak terlebih dahulu.

Selain berbelanja pakaian Karan, ia juga akan mencari Karan’s Doll.

“Karan, besok kita cari toko boneka Bunda lo ya! Sekalian beli baju buat lo.” ajak Riri.

Karan mengangguk. Ia memainkan bandul bulan nya. Riri mengambil selimut dari lemarinya, kemuadian ia naik ke atas kasur menurunkan satu bantal.

“Mulai sekarang, lo tidur dibawah.” perintah Riri.

Karan membenarkan bantal yang Riri kasih. Ia memakai selimut, lalu meringkuk. Riri masih menatap Karan, ia mengotak-ngatik benda pipih miliknya. Ia melakukan pencarian pada google maps. Ia mencari dimana alamat Karan’s Doll terdekat.

Setelah lama mencari alamat Karan’s Doll, akhirnya ia menemukan alamat toko boneka itu. Sebenarnya, bisa saja ia bertanya pada Papa nya terkait dimana alamat toko saat Chiko di beli. Namun, Papa nya itu sama sekali tidak mengangkat telepon nya. Mungkin sedang dijalan, fikir Riri.

Riri menyimpan ponselnya, lalu ia menarik selimut sampai sebatas dada. Sebelum tidur, ia melihat ke arah Karan terlebih dahulu. Karan sudahtidur dengan pulas.

“Selamat tidur, Chiko.” gumam Riri.

***

Pagi-pagi, Riri mandi sebelum Karan bangun. Hari ini ia memakai kemeja putih dan  rompi dress berwarna hitam juga sneakers putih. Rambutnya masih acak-acakkan. Rencananya hari ini ia akan menggerai rambutnya. Ia akan meminta Bi Tati menyisir rambutnya.

Ia turun ke bawah mengambil sarapan, ia mengambil 2 buah roti bakar buatan Bi Tati dan air susu. Tidak ada Bi Tati. Mungkin sedang menjemur pakaian.

Setelah mengambil sarapan, jari Riri menutup lubang hidung Karan. Jelmaan dari Chiko itu seketika terbangun. Riri tertawa puas, baru kali ini ia menjahili seseorang lagi setelah bertahun-tahun.

“Lo mandi gih, gue mau beresin dulu bekas tidur.”

Karan mengangguk.

“Eh. Ini handuknya.” ucap Riri menyodorkan handuk yang sudah sejak tadi ia siapkan.

Karan mengambil handuk itu dan bergegas ke kamar mandi dengan mata sedikit terpejam. Riri membereskan bekas tidur mereka terlebih dahulu.

Riri bercermin, ia mengambil sisir. Ia jadi teringat, tidak mungkin kan ia membawa Karan ke pusat perbelanjaan dengan memakai celana olahraga dan kaos?

Apa mungkin dia meminjam pakaian Mang Agus? Tidak! Tentu saja Mang Agus akan curiga.

Pakaian Papa nya?

Ya.

Pakaian Papa nya mungkin bisa ia pinjam.

Ia bergegas ke kamar Papa nya. Kamar Papa nya itu tidak pernah dikunci, kecuali laci kecil nya.

Riri mengambil beberapa pakaian santai Papa nya yang menurutnya tidak akan kebesaran saat Karan pakai. Riri mengambil dua buah kaos berwarna hitam dan biru, sedangkan celana nya ia mengambil celana pendek warna hitam juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ep-5_Teman?

Ep-12_Teman?

Ep-7-Teman?